Damaskus (ANTARA News) - Seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan satu kendaraan di Kota Daraa, Suriah, Sabtu, menewaskan dua orang dan melukai 20 lainnya, termasuk personil keamanan, kata kantor berita resmi SANA.
"Teroris bunuh diri" menghantam dekat bundaran al-Masri di tengah kota, di selatan Damaskus, yang merupakan tempat lahirnya pemberontakan yang meletus melawan rezim Presiden Bahar al-Assad pada Maret tahun lalu, kata SANA.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia juga melaporkan bahwa dua warga sipil tewas dalam satu ledakan di Daraa, tetapi tanpa menentukan apakah itu akibat bom mobil bunuh diri.
Pada 6 Januari, sebuah bom mobil meledak di Damaskus menewaskan 26 orang dan melukai puluhan lainnya, kebanyakan dari mereka warga sipil.
Media pemerintah mengatakan itu adalah serangan bunuh diri dan menyalahkan kelompok gerilyawan.
Ledakan itu terjadi setelah bom kembar menghantam pangkalan layanan keamanan di ibu kota pada 23 Desember, dengan media pemerintah menunjuk jari pada Al Qaida.
Bom mobil kembar di kota utara Aleppo pada 10 Februari menewaskan 28 orang dan melukai 235 lainnya.
Sementara itu pasukan Suriah juga dilaporkan melancarkan serangan pada Sabtu pagi terhadap pemberontak di desa Ain al-Beida, tidak jauh dari perbatasan dengan Turki, kata kantor berita Turki Anatolia.
Kantor berita itu mengutip pernyataan para saksi mata yang mengatakan sekitar 2.000 tentara dan 15 tank terlibat dalam operasi untuk menguasai desa yang berjarak hanya beberapa kilometer dari Turki.
Tentara menguasai desa itu dan membakar rumah-rumah, kata Anatolia.
Kantor berita itu mengatakan para petempur oposisi yang cedera dalam bentrokan di bawa ke Turki untuk dirawat.
Penduduk di desa Turki, Guvecci, persis di seberang perbatasan di provinsi selatan Hatay mengemukakan kepada AFP melalui telepon, mereka mendengar suara tembakan senjata otomatis dan artileri pada Sabtu subuh.
Sekitar 7.5000 warga Suriah lari ke Turki sejak kerusuhan anti-pemerintah meletus 15 Maret tahun lalu.
Mereka tinggal di kamp-kamp di Hatay, tempat para anggota Tentara Pembebasan Suriah, yang beranggotakan para pembelot dari pasukan keamanan Suriah, juga berpangkalan.
Turki, yang memiliki perbatasan sepanjang 910 kilometer dengan Suriah melepaskan aliansinya dengan Damaskus setelah tindaan keras rezim itu terhadap para pemrotes dari opoisi yang menurut PBB menewaskan lebih dari 7.500 orang, demikian AFP melaporkan.
(SYS/H-AK/B002)
0 komentar:
Posting Komentar